Rabu, 17 September 2008

CINCHONAE CORTEX


Nama lain :
Kulit kina, Peruvian bark, Jesuit bark 
Nama tanaman asal :
Cinchona succirubra 
Keluarga :
Rubiaceae 
Zat berkhasiat utama :
Alkaloida kinina, sinkonina, sinkodina, kena tanat, kinidin, asam tanat, asam kina, damar, malam 
Persyaratan Kadar :
Kadar kinin tidak kurang dari 0,8 %  

Penggunaan :
Antipiretika, anti malaria, amara.
Pemerian :
Bau khas terutama dari kulit dahan, pada penyimpanan lama bau menghilang, rasa pahit dan kelat 
Bagian yang digunakan :
Kulit batang, kulit dahan, kulit akar 
Keterangan :
Sediaan :
Cinchonae extractum
Perbedaan :
Cinchona succirubra berisi 9 % alkaloida
Cinchona ledgeriana berisi 6-10 % alkaloida
Cinchona calisaya berisi 6-8 % alkaloida
Untuk memperoleh banyak kulit ditanam Cinchona succirubra
Untuk mendapat banyak alkaloida ditanam Cinchona ledgeriana
Untuk cepat-cepat mendapat banyak alkaloida ditanam Cinchona ledgeriana diatas Cinchona succirubra secara okulasi. 
Cara Panen :
1. Dicabut (cara Indonesia) pohon-pohon yang jaraknya 60-100 cm satu sama lain, dicabut seluruhnya dan diambil kulit batang dan kulit akarnya, setelah 6-7 tahun, pada daerah tadi dilakukan pencabutan lagi.
2. Dipangkas : pohon-pohon yang berumur 7 tahun dipangkas batangnya beberapa cm diatas tanah, dari pangkal batang nanti tumbuh sejumlah cabang baru yang nanti juga dipungut.
3. Dikikis : Kulit batang dikikis tanpa mengenai kulit kayunya.
4. Menurut penelitian ternyata kulit kina yang banyak terkena sinar matahari alkaloidnya lebih rendah daripada kulit kina yang ditempat teduh. Jika kulit kina tersebut ditutupi dengan lumut, maka kadar alkaloidnya akan naik luar biasa. Setelah kulit kina ini dipanen, bekasnya ditutupi lumut kembali, maka timbul kulit kina baru yang juga tinggi kadar alkaloidnya. Pengambilan kulit dilakukan sedikit demi sedikit sampai seluruh kulit lama terambil.  
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar